


Panjat Pinang bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk perlombaan khas Indonesia. Selain sebagai bentuk olahraga, panjat pinang bisa juga diartikan sebagai sebuah metafora tentang arti penting kebersamaan dalam mencapai tujuan. Dan itu juga yang terpancar dalam peringatan HUT propinsi Jatim ke 64 yang kemarin digelar dengan berbagai kegiatan salah satunya adalah Panjat pinang di alun alun Ngawi. (12/10/09)
Panjat pinang yang diikuti sebanyak 2 peserta kelompok yang berasal dari desa Mangunharjo dan gabungan dari berbagai kalangan masyarakat yang terdiri dari pedagang dan tukang becak ini berlangsung dengan meriah. Selain itu, juga dimeriahkan reog ponorogo mini yang berasal dari desa Kedungprahu Kecamatan Padas.
Perlombaan Panjat Pinang yang berlangsung kurang lebih 4 jam ini, memperebutkan 2 buah sepeda, jam dinding, serta hadiah-hadiah menarik lainnya. “ Melalui adanya perlombaan semacam ini di harapkan dapat menciptakan dan memperkokoh tali persaudaraan diantara kita dalam mencapai suatu tujuan bersama dengan kerjasama tim yang kuat”, ujar Triyono, salah satu panitia kegiatan.
Selain itu, peran serta masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang di lakukan pemerintah membuktikan kerjasama antara kedua belah pihak (masyarakat dan pemerintah) dapat berjalan secara beriringan sehingga dapat memberikan warna serta motivasi baru terhadap pemerintah untuk terus bekerja secara konsisten dan tanggung jawab dalam merealisasikan semua kegiatan-kegiatan demi kepentingan masyarakat dan Negara.
No comments:
Post a Comment