Monday, April 19, 2010

TRANSPARANSI BERMUARA PADA PENINGKATAN LAYANAN PUBLIK




Pemberlakuan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dilingkup birokrasi dan institusi, membuka ruang bagi transparansi yang menyangkut pelayanan Publik. Meskipun demikian “UU KIP bukan berarti memberikan informasi yang sebebas-bebasnya. Namun masih ada batas pengecualiannya. Jadi akan berjalan sinergi”. “Informasi diperoleh dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan dan cara yang diterapkan untuk mengakses sederhana. Itulah Keunggulan KIP nantinya,” tegas Suprawoto, Staf ahli Menkominfo Bidang Sosial, Budaya dan Peran Masyarakat dalam Rapat Koordinasi Kehumasan yang diselenggarakan Pem. Kab. Ngawi di Pendopo Wedya Graha, Jum’at 16/4/2010 kemarin.
Pada kesempatan yang sama, Arswendo Atmowiloto yang juga hadir dalam rapat tersebut menuturkan,”Bahwa, Keterbukaan di kalangan pemerintah perlu ditumbuh kembangkan. Keleluasaan dan kemerdekaan berkreasi itu merupakan aspek logis untuk menata transparansi birokrasi dan institusi. Sistem keterbukaan yang terkelola dengan maksimal akan bermuara pada peningkatan layanan publik”. Sementara itu General Manager Radar Madiun Aris Sudanang mengatakan, ”Dibutuhkan Penyelarasan hubungan media massa dan birokrasi untuk mendorong efektivitas pelaksanaan UU KIP. Birokrasi akan Tumpul tanpa menggandeng media sebagai pewarta ke masyarakat”.
Acara yang menghadirkan Staf Ahli Menkominfo Suprawoto, Budayawan Arswendo Atmowiloto, GM Radar Madiun Aris Sudanang dan Daniel Tito owner majalah Genta Sebagai Narasumber utama, merupakan pengalaman yang pertama sekaligus menjadi sesuatu yang tidak terlupakan. Apresiasi tentu diharapkan kegiatan-kegiatan semacam itu akan terus berjalan di tahun-tahun mendatang. “Akan sangat Bagus bila tahun-tahun mendatang bisa dilaksanakan lagi, khususnya di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi”, tandas Eko Purnomo Kabag Humas Setda Kab. Ngawi Selaku Ketua Panitia Kegiatan. Saking senangnya, Agoes Nirbito Sekretaris Daerah (Sekda) juga turut Nimbrung di moment tersebut. Suasana Akrab dan Penuh Candapun begitu terlihat dari raut wajah mereka. Maklum, para pembicara yang dihadirkan merupakan teman lama. Untuk melengkapi rasa senangnya, Agoes Nirbito mengajak Arswendo putar-putar Ngawi dan sempat mengajak mampir ke sebuah jajanan khas Ngawi, yaitu Tempe Kripik yang sudah menjadi ikon kota perbatasan ini.(Mkt/ 20/4/2010)

No comments:

Post a Comment