Wednesday, June 12, 2013

Pasar Desa Pojok terbaik se-Jatim

Kepala Pasar Pojok Menerima Hadiah
Pasar tradisional masih menjadi jujugan warga ngawi untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Pun kondisinya tak lagi identik dengan pemandangan kumuh. Tidak mengherankan bila pasar tradisional di wilayah setempat mampu bersaing dengan toko modern yang kini menjamur.

Hal itu tidak lepas dari makin tumbuhnya kesadaran di kalangan pedagang pasar seputar kebersihan melalui pembinaan berkelanjutan yang dilakukan pemkab.“ Kebersihan pasar menjadi modal utama bertahan dari gempuran pasar modern, selain manajemannya yang bagus", terang Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono kemarin.

Langkah itu pula yang menjadikan Pasar Desa Pojok, Kecamatan Kwadungan, berhasil menyabet juara Pasar tradisional terbaik 2013 tingkat Jatim, menyingkirkan Banyuwangi, Lamongan, dan Blitar. Penghargaan tersebut kemarin diserahkan langsung Gubernur Jatim Soekarwo kepada pemkab Ngawi yang diwakili Wakil Bupati Ony Anwar dan Kepala Bappemas Pemdes M Shodiq Tri W di lapangan Kanigoro, kabupaten blitar.

Menurut Bupati aspek kebersihan menjadi harga mati jika pasar tradisional ingin tetap eksis.
“,Biasanya pedagang membawa tas kresek untuk membersihkan sampah sisa dagangannya dan dikumpulkan di tong sampah terdekat sehingga, dipastikan tidak ada satupun sampah yang tercecer,” ungkapnya.

Tak hanya tempat sampah organik dan anorganik, kata dia, di setiap sudut pasar dilengkapi fasilitas cuci tangan plus sabun. Sarana prasarana lainnya seperti kamar mandi pun selalu bersih. Tak hanya itu, ada fasilitas penunjang seperti Pos Asi, dan alat pemadam kebakaran ringan. “,Dengan semua fasilitas itu dipastikan pengunjung akan merasa nyaman belanja di pasar tradisional karena tak ada kesan kumuh dan bau,”paparnya.

Di sisi lain, kelengkapan barang dagangan, dan los tertata rapi dengan biasa sewa murah membuat perekonomian pasar di perbatasan ngawi-magetan itu kian menggeliat. Terbukti, dari sekitar 300 pedagang yang berjualan, separo lebih berasal dari desa pojok. “Dagangan yang dijual lengkap dan murah sehingga banyak warga pinggiran Magetan dan Kabupaten Madiun yang memilih berbelanja di pasar ini (Pasar Desa Pojok),”ungkapnya.

Bupati mengaku akan menjadikan Pasar Desa Pojok pilot project atau percontohan. Tahun ini pihaknya juga mulai mengembangkan pasar di kawasan perbatasan lainnya seperti Karangjati, Kendal, dan Mantingan, untuk menstimulus peningkatan dan pemberdayaan perekonomian kelas bawah.” Tahun ini kami mulai pembangunan,” Ujarnya. Tidak hanya itu pemkab juga mati-matian melindungi pedagang pasar dengan menerbitkan perda zonasi baru pasar modern. Pasar modern boleh berdiri dengan jarak minimal satu kilometer dari pasar tradisional.

No comments:

Post a Comment