Thursday, October 22, 2009

Jati Unggul Nusantara Untungkan Petani



Tingginya angka permintaan kayu jati membuat peluang bisnis pohon yang terkenal kuat ini semakin menggiurkan. Dari tahun ke tahun permintaannya pun semakin meningkat. Peluang ini rupanya di endus oleh Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN), unit Koperasi Binaan Departemen Kehutanan yang menawarkan paket investasi jati yang aman, mudah, bermisi sosial dan menguntungkan, dengan Pola Bagi Hasil 5 Pihak (Pemilik Lahan, Petani, Desa, Investor dan Fasilitator/UBH-KPWN).
Hal Ini diungkapkan Direktur KPWN wilayah Madiun dalam acara Sosialisasi dan Silaturahim Peserta Usaha Tani Jati Unggul Nusantara Pola Bagi Hasil yang dilaksanakan di Desa Pakah, Mantingan, Ngawi (22/10/09). Pohon Jati Unggul Nusantara yang diproduksi secara vegetatif dengan stek pucuk dari pohon /klon unggul dari Perum Perhutani dengan methode bioteknologi mutakhir ini memiliki kelebihan pada akar tunjang majemuknya dan bisa dipanen dalam waktu lima tahun atau kira kira telah berdiameter 20 cm.
JUN menjadi daya tarik sendiri sehingga sejak tahun 2006 KPWN Madiun mulai mensosialisasikan pola bagi hasil ini ke wilayah madiun dan sekitarnya. Hingga saat ini sudah ada sekitar 37.444, (111 KK diantaranya berada di ngawi), yang mengikuti Program bagi hasil JUN. Menurut Warno, salah seorang petani yang ikut dalam program JUN, Petani mendapatkan banyak keuntungan karena petani penggarap mendapatkan 10 % dari jumlah pohon keseluruhan yang ditanam dan itu masih diberi upah oleh KPWN.
Wakil Bupati Ir. Budi Sulistyono yang berkesempatan hadir dalam acara ini juga menambahkan, program JUN ini sejalan dengan program Diversifikasi Tanaman Pangan selain padi sehingga Pemerintah pun tak segan segan untuk mensupport karena telah terbukti memberikan hasil dan menambah pendapatan masyarakat. Di samping itu, JUN juga memiliki peran penting bagi pelestarian alam karena selain ditanami jati, dibawahnya bisa digunakan untuk tumpangsari dan hasilnya bisa dinikmati sendiri oleh petani. Beliau pun mendorong kepada para camat, yang daerahnya memiliki area hutan agar secara proaktif mensosialisasikan JUN. “tapi kalau bisa proporsi bagi hasilnya nanti, pihak kecamatan juga dihitung” kelakar beliau.
“Yang pasti, saya selaku pribadi maupun selaku Wakil Bupati setuju dan akan terus mendorong usaha ini, karena selain menciptakan ketersediaan pangan di luar padi juga menambah pendapatan bagi masyarakat”, tegas beliau. Selanjutnya, Wabup memberikan penghargaan berupa piagam dan bantuan uang kepada petani dengan berbagai kategori. Untuk penanaman kategori usia pohon 6 bulan - 1 tahun, petani Ngawi menyabet semua penghargaan karena berhasil menanam jati dengan klasifikasi baik

No comments:

Post a Comment