Wednesday, November 11, 2009

AWAS, BANJIR DATANG LAGI...!


Banjir bandang kembali melanda Ngawi tercinta. Diperkirakan ketinggian air mencapai 50 cm. Bencana di daerah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai besar yaitu Sungai Madiun dan Bengawan Solo ini tentu saja membuat panik warganya yang masih merasakan trauma akibat banjir besar akhir tahun 2007 silam. Memang, 5 kecamatan di Kab. Ngawi merupakan daerah langganan banjir, yaitu Kecamatan Ngawi, Geneng, Kwadungan, Pangkur dan Mantingan.
Akan tetapi, kali ini tampaknya masyarakat dan pemerintah lebih siap dalam mengantisipasinya. Terbukti dari berbunyinya sirene tanda banjir, satgas penerangan yang meliputi Bagian Umum dan Humas Setda Pemda Kab. Ngawi segera berpatroli mengingatkan warga untuk menyelamatkan diri ke posisi yang lebih tinggi dan aman. Satgas evakuasi yang terdiri dari Polres, Kodim 0805, Dinhubkominfo, PMK, Dinas Sosial dan seluruh satker dengan sigap memberi bantuan pada para korban. 5 perahu karet inventaris Pemda dikerahkan untuk menolong warga yang terjebak banjir. Walaupun medan sulit dilalui, petugas tidak patah semangat. Warga yang terluka segera dievakuasi dan diberikan pertolongan. Saat ditemukannya warga yang tertimpa pohon tumbang., satgas pertolongan dari Rumah Sakit dr. Suroto dan Polres Ngawi segera menolong, membidai dan membawa korban ke posko pertolongan. Di sana telah tersedia lengkap peralatan untuk menolong korban, diantaranya tabung oksigen, infus dan obat-obatan. Pada saat itu pula, diketahui ada seorang ibu yang tengah hamil besar dan siap untuk melahirkan, akhirnya, wanita yang bertubuh subur tersebut ditandu ke posko pertolongan dan mendapat bantuan dari dokter yang bertugas sehingga persalinan berlangsung lancar. Juga saat ditemukannya dua korban meninggal, petugas dengan sigap mengevakuasi dan mengidentifikasi. Dapur umum di bawah koordinator PMI juga siaga mendistribusikan bantuan makanan bagi para korban.
Namun di tengah hiruk pikuk warga yang menyelamatkan diri ternyata ada pihak yang tak bertanggung jawab mencoba menjarah rumah warga yang ditinggal dan kendaraan yang membawa bantuan logistik. Pihak keamanan yang mengetahui langsung menangkap dan mengamankan para pelaku. Sementara, posko kendali bencana tetap melakukan koordinasi dan pengamanan.
Pasca banjir, pemerintah melakukan pendataan korban jiwa, harta benda dan kerusakan infrastruktur akibat bencana. Selanjutnya merehabilitasi pembangunan di Kab. Ngawi. Itulah rangkaian peristiwa yang terjadi pada Simulasi Penaggulangan Bencana Alam
(banjir) yang dilaksanakan hari Kamis, 12 nopember 2009 di Kawasan wisata Waduk Pondok. Tepat jam 08.00 acara dimulai dengan Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana dipimpin oleh Dandim 0805. Simulasi yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kesiapan dalam menanggulangi bencana alam yang terjadi sewaktu waktu khususnya di musim penghujan yang sebentar lagi datang. Diharapkan pula bahwa simulasi ini mampu meningkatkan koordinasi berbagai pihak dan tidak terjadi tumpang tindih tugas. “ Tak kalah pentingnya, peran serta warga pada saat penanggulangan sehingga tercipta masyarakat sadar bencana sehingga bisa membantu dirinya sendiri.” Demikian sambutan Bupati Ngawi yang disampaikan Dandim 0805 dalam apel siaga tersebut, sesuai dengan tema yang diangkat yaitu “ Dengan Kesiapsiagaan yang tinggi, Pemkab Ngawi, Polres Ngawi, Kodim 0805 Ngawi serta unsur terkait siap menaggulangi terjadinya bencana di Kab. Ngawi.”

No comments:

Post a Comment