

Apa yang dilakukan Sukadi S.Pd, seorang mantan Kepala Desa Pandean, Karanganyar merupakan suatu upaya yang perlu ditiru, pasalnya, mantan Kepala Desa yang sekarang aktif menjadi pengajar di SMP 3 Karanganyar, telah melakukan usaha yang bisa menjadi contoh untuk meningkatkan kesejahteraan melalui budidaya fermentasi jerami starbio. Sebagai mantan Kades yang sudah dua kali menjabat sebagai kepala desa, Sukadi tergolong seorang yang peduli dan aktif meskipun tidak lagi menjabat. Hal ini bisa dibuktikan keikutsertaannya dalam membina dan membantu masyarakat sekitarnya dengan aktif dalam kegiatan kelompok tani.
Desa Pandean letaknya berbatasan antara Jawa Tengah - Jawa timur yang mempunyai areal hutan 4.118,114 Ha, sangat cocok untuk peternakan. Di Desa Pandean ini, terdapat 8 Kelompok tani dan ada 2.230 KK, hampir setiap KK rata-rata memiliki 2 ekor ternak, dengan niat yang tulus dan mulia, mantan kepala desa mengundang Balai Penyuluhan Pertanian dari dinas Perikanan dan Peternakan, untuk mengadakan pelatihan pembuatan pakan ternak dari limbah pertanian.
Jerami padi merupakan limbah tanaman pertanian yang sangat potensial sebagai pakan hijauan terutama di daerah kering. Pada penghujan, jerami padi diberikan dalam jumlah sedikit. sedangkan pada musim kemarau pada umumnya peternak memberikan jerami padi sebagai hijauan tunggal. Jerami padi mengandung sedikit protein, lemak dan pati serta serat kasar yang relatif tinggi karena lignin dan silikanya tinggi. Untuk meningkatkan kecernaan jerami padi dan jumlah konsumsinya, jerami padi perlu diberi perlakuan secara biologis dengan menggunakan probiotik. Probiotik merupakan produk bioteknologi yang mengandung polimikroorganisme, lignolitik, proteolitik, amilolitik, sellulolitik, lipolitik dan nitrogen non simbiotik yang dapat memfermentasi jerami sehingga dapat meningkatkan kualitas dan nilai kecernaannya
Pelatihan pembuatan pakan ternak dengan cara fermentasi jerami starbio yang dilakukan di desa Pandean Kecamatan Karanganyar, tepatnya di rumah mantan kades Sukadi, SPd., Senin 22/2/2010 yang dihadiri oleh satuan kerja dari Dinas Perikanan dan Peternakan, dalam hal ini diwakili oleh Kasi Pelayanan Usaha,Darijono S.Pt, para penyuluh peternakan, Bagian Humas setda Kab. Ngawi dan kelompok tani. Diharapkan para petani ternak mendapatkan semacam pengetahuan, dan sudah tidak akan kesulitan lagi tentang pakan ternak.
Saat ini Pemerintah menggalakkan UKM ( Usaha Kecil Menengah ) untuk menunjang kegiatan ekonomi masyarakat, oleh sebab itu masyarakat diajari salah satu kegiatan yang bersifat meningkatan, mendorong ekonomi produktif sehingga masyarakat tidak menggantungkan bantuan.
Dengan cara intensifikasi atau penggemukan melalui pakan ternak fermentasi starbio, bisa membantu Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk mensumplai daging, sehingga tidak perlu import dari luar negeri. Ini merupakan salah satu poin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk memulai usaha sapi kereman paling tidak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya, memiliki ilmu, modal dan pemasaran. Dalam hal ini sdr. Darijono,menyampaikan bahwa fermentasi adalah proses perombakan dari struktur keras secara fisik, kimia dan biologis sehingga bahan dari struktur yang komplek menjadi sederhana, dan daya cerna ternak menjadi lebih efisien. Kemudian dilanjutkan dengan mempraktekan pembuatan pakan ternak secara fermentasi jerami starbio, dengan sebelumnya harus mengetahui komposisinya, bila jeraminya basah seberat 1 ton maka, starbio 5 Kg dan urea 5 Kg, kalau jerami kering dengan perbandingan starbio 6 Kg serta urea 6 Kg, sedangkan cara pembuatannya meliputi:
1. Tempatkan jerami pada tempat yang terlindung dari sinar matahari
2. Kelembaban jerami 60% yaitu basah ditelapak tangan
3. Tumpuk jerami setinggi 30 cm kemudian atasnya ditabur starbio dan urea, lalu diinjak-injak, lakukan berulang-ulang sampai ketinggian 1,5 cm, tumpuk jerami secara menyilang, guna mempermudah pembongkaran untuk penjemuran, apabila jerami kering, sirami dengan air terutama pada minggu pertama.
4. Jerami diperam selama 21 hari, jangan sampai lebih karena bisa jadi kompos.
5. Bongkar jerami kemudian diangin – anginkan atau dijemur lalu dapat disimpan, sebagai stok yang dapat disimpan selama 1 tahun.
6. Setelah diangin – anginkan sudah dapat diberikan pada sapi.
Untuk mengetahui Ciri – ciri jerami fermentasi yaitu : selama proses fermentasi jerami berbau harum, jerami berwarna coklat, serat jerami menjadi lunak (memes).(Hendro).
No comments:
Post a Comment