Monday, March 29, 2010

CONTRACT FARMING TAHUN 2010



Sesuai dengan Visi Misi Bupati Ngawi, dr. H. Harsono lima tahun lalu, terwujudnya Kabupaten Ngawi yang unggul di bidang Agraris untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada suasana Agamis, murupakan wujud nyata diakhir - akhir masa jabatan beliau. Saat ini di setiap Kecamatan se- Kabupaten Ngawi mulai mengadakan contract farming antara PT. Giri Sejahtera Mandiri (GSM)-Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dengan Kelompok Tani, yang tujuannya mensejahterakan kehidupan para petani. Senin 29/3/2010 di Kecamatan Kasreman telah berlangsung acara tersebut, dihadiri Bupati Ngawi, Staf ahli Bupati Bidang Ekonomi, Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten Ngawi, Direktur PT. GSM-BUMP, Penyuluh Pertanian, para Gapoktan dan undangan lainnya.
Camat Kasreman Yudi Hariyanto, S.Sos., dalam laporannya menyampaikan, luas wilayah Kecamatan Kasreman 3.162 Ha, yang mencakup tanah pertanian luas 190 Ha, sawah tadah hujan luas 130 Ha, tanah ladang luas 1.130 Ha, hutan milik Perhutani luas 278 Ha, pemukiman luas 1.942 Ha. Diharapkan dengan adanya contract farming, keberadaan pertanian di Kecamatan Kasreman lebih berhasil dan meningkat. Contract farming ini berlangsung antara PT. GSM-BUMP bersama 4 pengusaha, yakni, UD. Prasasti desa Karangmalang, UD. Dwi Karya desa Gandong, UD. Sri Rama desa Tambak Romo, UD. Sejati desa Tawun.
Bupati Ngawi, dalam sambutannya mengatakan, contract farming merupakan suatu usaha, ”mulai tanam/on-farm, proses tanam sampai dengan pasca panen hingga penjualan”. Dengan solusi disediakan pabrik penggilingan padi resmiling processing, yang memiliki kapasitas 200.000 ton per tahun, jadi pabrik besar tersebut tidak semena – mena untuk menentukan harga padi, dibandingkan dengan tengkulak kecil – kecil tersebut, dan PT. GSM-BUMP ini bukan calo, namun merupakan ”kepanjangtanganan petani ke padi unggul Indonesia,” tegasnya.
Bupati Ngawi juga menambahkan contract farming ini tanggung jawab kita bersama, jangan sampai petani ini disaat menjelang tanam kesulitan pupuk. Mestinya pupuk yang ada di Kabupaten Ngawi ini tidak langka tapi biasanya disaat pupuk dibutuhkan menjadi langka, namun kita harus waspada kemungkinan penimbunan pupuk itu akan terjadi, ini suatu tindakan kriminal, untuk itu Pemerintah Kabupaten harus sigap mengantisipasi permasalahan ini, tidak hanya Petro saja, namun Kujang dan Rabox dengan harapan bisa kompetitip, sehingga petani tidak bisa dipermainkan oleh harga pupuk", imbuhnya.
Sementara Direktur PT. GSM-BUMP, Ir. Sudiro dalam uraiannya menyampaikan, selama ini yang menentukan harga pupuk adalah penjual, hasil panen yang menentukan adalah pembeli, disinilah posisi petani yang paling lemah, untuk itu Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui dinas Pertanian Tanaman Pangan mencari solusi, bagaimana kita bisa menentukan harga sendiri baik pupuk maupun harga padi, yaitu membuat Badan Usaha Milik Petani (BUMP) sedangkan untuk menjadi anggotanya harus mempunyai saham/andil sebesar Rp. 1 juta. Dalam 2 tahun ini PT. GSM- BUMP sudah menyalurkan pupuk 2.470 ton di tahun 2008, di tahun 2009 sebanyak 10.000 ton kemungkinan di tahun 2010 akan lebih meningkat, PT. GSM- BUMP dengan keuntungan 20% kita sisihkan menjadi sahamnya kelompok petani. Harapannya dengan BUMP, petani bisa menentukan sendiri harga pupuk maupun hasil panen. Kita akan membangun sistim kemitraan saling membutuhkan, saling memperkuat, saling menguntungkan, tiga prinsip inilah semua harus mengenyam, jangan sampai ada yang dirugikan, tegasnya.(edo)

No comments:

Post a Comment