Pencak silat adalah ilmu beladiri yang luhur. Warisan budaya adiluhung, berintikan seni olahraga yang mengandung unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kebenaran, kehormatan, kedamian dan ketentraman. Dalam mukadimah juga diwasiatkan, “pergunakan ilmu pencak silat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi”.
Minggu 20 Juni 2010 di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi di adakan acara Tasyakuran Setia Hati Teratai acara tersebut dihadiri oleh Bupati Ngawi, Wakil Bupati Ngawi, Ketua Umum SH Teratai Pusat Madiun dan seluruh warga Setia Hati Teratai seluruh Ngawi.
Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun, H. Tarmadji Boedi Harsono,S.E. menyampaikan di Ngawi ini belum mempunyai pemimpin, selama ini Budaya Ngawi di serahkan kepada pimpinan pusat. Tetapi biar tidak ada pemimpin Ngawi tetap bisa gayub rukun sesama warga setia hati teratai. Perlu di ketahui bahwa menjadi pemimpin Setia Hati Teratai itu tidak mendapatkan apa-apa selain Harkat, martabat. Dan orang setia hati teratai mempunyai sifat Bertaqwa kepada Tuhan YME, berjiwa besar dan berbudi luhur, Pemberani, Jujur, Sederhana, Tidak mementingkan diri sendiri, Suka memayu hayuning bawono.
Berangkat dari Persaudaraan Setia Hati Teratai sejak Tahun 1997, dan Tempaan kejiwaan yang sangat luar biasa, sehingga selama 2 periode menjadi Bupati di Ngawi beliau merasa di ayomi, dilindungi, dan dijadikan teman, serta diingatkan dalam kebijakan yang keliru, ungkap Bupati Ngawi dr. H. Harsono. Selanjutnya beliau juga menyampaikan bahwa pencak silat ini merupakan sebuah alat perantara/prasarat untuk merekatkan jati diri, gayub rukun, yang semua itu ada di PSHT. Terbukti dalam even-even besar seperti Pilkada 12 Mei lalu dapat terlaksana dengan lancer, tertib, aman. Semua iti berkat partisipasi dari Persaudaraan Setia Hati Teratai, tandas Beliau dalam mengakiri sambutannya. (huda/ptruk)
Minggu 20 Juni 2010 di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi di adakan acara Tasyakuran Setia Hati Teratai acara tersebut dihadiri oleh Bupati Ngawi, Wakil Bupati Ngawi, Ketua Umum SH Teratai Pusat Madiun dan seluruh warga Setia Hati Teratai seluruh Ngawi.
Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun, H. Tarmadji Boedi Harsono,S.E. menyampaikan di Ngawi ini belum mempunyai pemimpin, selama ini Budaya Ngawi di serahkan kepada pimpinan pusat. Tetapi biar tidak ada pemimpin Ngawi tetap bisa gayub rukun sesama warga setia hati teratai. Perlu di ketahui bahwa menjadi pemimpin Setia Hati Teratai itu tidak mendapatkan apa-apa selain Harkat, martabat. Dan orang setia hati teratai mempunyai sifat Bertaqwa kepada Tuhan YME, berjiwa besar dan berbudi luhur, Pemberani, Jujur, Sederhana, Tidak mementingkan diri sendiri, Suka memayu hayuning bawono.
Berangkat dari Persaudaraan Setia Hati Teratai sejak Tahun 1997, dan Tempaan kejiwaan yang sangat luar biasa, sehingga selama 2 periode menjadi Bupati di Ngawi beliau merasa di ayomi, dilindungi, dan dijadikan teman, serta diingatkan dalam kebijakan yang keliru, ungkap Bupati Ngawi dr. H. Harsono. Selanjutnya beliau juga menyampaikan bahwa pencak silat ini merupakan sebuah alat perantara/prasarat untuk merekatkan jati diri, gayub rukun, yang semua itu ada di PSHT. Terbukti dalam even-even besar seperti Pilkada 12 Mei lalu dapat terlaksana dengan lancer, tertib, aman. Semua iti berkat partisipasi dari Persaudaraan Setia Hati Teratai, tandas Beliau dalam mengakiri sambutannya. (huda/ptruk)
No comments:
Post a Comment