"Juara itu bukan titik puncak sebuah perjuangan melainkan bagaimana kiprah dari Bapak atau Ibu dalam memunculkan ide-ide yang bisa muncul ke Tingkat Nasional". Ungkap Ketua Tim Evaluasi dan Pembinaan P3A Tingkat Nasional, Ir. Didik Selamet Riyadi, pada acara Evaluasi dan Pembinaan P3A Tingkat Nasional di Desa Tambak Boyo, Kecamatan Mantingan, Kamis , 8/9/2011.
Kedatangan tim verifikasi kemari untuk menguji kebenaran atas apa yang di paparkan/sampaikan Ketua P3A Hippa Sumber Karya Mantingan saat sarasehan beberapa saat yang lalu di Yogyakarta. selain itu kedatangan kami kemari bukan karena diundang melainkan karena prestasi yang di ukir oleh pengurus HIPPA Sumber Karya mantingan ini. Beberapa waktu yang lalu menorehkan prestasi sebagai juara 1 pada Lomba Evaluasi dan Pembinaan P3A tingkat Nasional tahun 2011
Dalam Tim gabungan tingkat nasional terdiri dari 5 orang penyidik antara lain : Ir. Didik Selamet Riyadi (Kementrian Pertanian), dr. M. Yanwar (ITB), Dwi Purwoko, S.Sos (Kementrian Pengairan), Ir. Nur Cahyo (LSM), serta Harni Andriawati, S.Sos (Kementrian dalam Negeri).
Dalam verifikasi ini terdapat dua tahapan, yaitu pemeriksaan administrasi serta peninjauan lapangan, dari hasil tersebut nantinya akan di ambil lima besar yang akan di tetapkan di Istana Negara.
Sedangkan Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, ST menyampaikan selamat datang kepada Tim Juri Lomba P3A Tingkat Nasional Tahun 2011, serta tidak lupa mengucapkan terima kasih atas peran serta dedikasi dari para pengurus Hippa Sumber Karya mantingan yang telah menorehkan prestasi sebagai juara 1 pada Lomba Evaluasi dan Pembinaan P3A tingkat Nasional tahun 2011.
Beliau menambahkan kelembagaan HIPPA ini tidak serta merta ada, tetapi sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, sekita tinggal meningkatkan kelembagaan petani pengguna air, supaya pengguanaan air di kabupaten ngawi ini bisa mandiri. sehingga nantinya dapat bersinergi dengan dinas atau instansi terkait yang nantinya akan menciptakan desa mandiri pertanian. Selain itu pemerintah kabupaten ngawi juga melakukan terobosan-terobosan yang akan meringankan petani.
Dengan penghargaan tersebut desa Tambakboyo Mantingan diharapkan dapat menjadi cambuk atau motifator untuk di jadikan desa percontohan bagi desa-desa lain yang ada di kabupaten Ngawi sehingga lumbung padi Jawa Timur tetap berada di Ngawi.
Turut hadir dalam acara tersebut Ka. Bappeda, Arif Suyudi, Kadin Tanaman Pangan dan Holtikultura, Sutrisno, Camat serta Muspika Kecamatan Mantingan.
No comments:
Post a Comment