Wabup bercengkerama dengan BKL |
Tak
hentinya Pemkab Ngawi genjot prestasi daerahnya menuju Ngawi Spektakuler. Hari
ini Senin (29/04/2013), kelompok Bina Keluarga Lansia Melati Kelurahan Karang
Tengah mewakili Pemkab Ngawi merebut juara BKL (Bina Keluarga Lansia) tingkat
Provinsi Jatim tahun 2013.
Bertempat
di Sekretrariat BKL Melati Jl. Trunojoyo Gg. Wijaya Kusuma, tim penilai dari
Provinsi Jawa Timur yang diketuai Ibu Nunuk Lestari didampingi Wakil Bupati
Ngawi dan Ketua TP PKK Ngawi, Ibu Antiek Budi Sulistyono melakukan penilaian
BKL Melati. Kedatangan tim penilai disambut meriah para lansia dan warga
sekitar dengan pengalungan bunga pada Ketua Tim Penilai dan Wabup Ony Anwar. BKL
Melati Karang Tengah Ngawi akan bersaing dengan BKL di dua kabupaten/kota di
Jawa Timur untuk memperebutkan juara.
Wakil
Bupati Ngawi dalam sambutannya mengatakan, adanya BKL ditujukan untuk
peningkatan pengetahuan dan kegiatan lansia yang aktif produktif dan dapat
hidup yang layak. Di Ngawi ada 11,8% lansia dari jumlah penduduk yakni sekitar
106 ribu. Kegiatan BKL Melati cukup produktif dan inovatif, banyak produk yang
dihasil oleh para lansia yang tergabung pada BKL ini. “Saya harapkan lansia
dapat mengisi waktu dengan kegiatan produktif”, terang Wabup Ony Anwar.
Sementara
itu Wabup mengharapkan kerjasama PKK, Aisyiah, dan berbagai pihak ikut
mensukseskan program pembangunan dan pengendalian jumlah penduduk. “Semoga
Ngawi dapat menjadi percontohan di segala bidang, dan terwujud Ngawi yang
spektakuler”, tegas Wabup Ony Anwar.
Semangat
para lansia patut ditiru olah para genarasi muda, walau sudah berusia senja
energinya tetap luar biasa. Berbagai kegiatan ditunjukkan para lansia pada
penilaian ini, yang meliputi, senam kesehatan, simulasi dan aneka pembuatan
produk, seperti manik-manik. Aktifitas mereka pun membuat kesengsem tim
penilai.
Sementara
itu Nunuk Lestari, ketua Tim Penilai mengatakan lansia makin bertambah usia
makin sehat karena ditunjang dengan pengetahuan dan aktifitas. Namun masih ada
keluarga yang kurang perhatian pada lansia, karena kurangnya pengetahuan.
Kualitas hidup lansia dapat meningkat dengan sumber daya yang ada. “Besar
harapan kami dengan terpilihnya BKL Melati dapat menginspirasi kelompok BKl-BKL
yang lain”, terang Nunuk Lestari.
BKL
Melati Karang Tengah
Sejarah
berdirinya BKL Karang Tengah berawal dari pertemuan dan perkumpulan lansia yang
pada akhirnya, 10 Nopember 1996 menjadi Karang Wreda Melati, dengan jumlah
anggota lansia makin meningkat.
Secara
kelembagaan kelompok BKL Melati berdiri dengan SK Lurah: 188/01/404.032/2009
tentang BKL Melati. Jumlah anggota BKL Melati ada 65 keluarga lansia, dengan 57
lansia, 8 usia subur yang memiliki anggota lansia.
Kegiatan
yang dilakukan meliputi pertemuan tiap bulan, tepatnya tanggal 12 dilaksanakan
pertemuan lansia di balai kelurahan. Untuk menjaga kesehatan dilakukan senam di
hari Minggu dan Jum’at, ada senam diabetes tiap Selasa pagi. Anggota BKL juga
senam di halaman Pendopo Wedya Graha dengan senam Borotu, alias Rabu dan Sabtu pagi. Untuk
pemeriksaan kesehatan dilakukan rutin tanggal 19 tiap bulan, dan kegiatan
latihan simulasi.
Dibidang
ekonomi, ketrampilan memasang manik-manik/mote, menjahit pakaian, pembuatan
kue, juga dilakukan para lansia BKL Melati. Untuk melestarikan kesenian
para lansia latihan kerawitan setiap Rabu dan Sabtu sore di Pendopo Wedya
Graha. Ada juga kegiatan Mocopat setiap malam Senin minggu keempat.
Dibidang keagaman
para lansia BKL Melati memiliki kelompok pengajian, mereka rutin baca qur’an,
yassinan dan latihan merawat jenazah. Kegiatan Hadroh dilaksanakan pada malam
Minggu di Mushola An Nur Karang Tengah. Sesekali para lansia juga refreshing ke
berbagai lokasi.
No comments:
Post a Comment