Wednesday, June 12, 2013

Ngawi Sabet Juara BKL Tingkat Jatim 2013

Wabup bercengkerama dengan BKL
Tak hentinya Pemkab Ngawi genjot prestasi daerahnya menuju Ngawi Spektakuler. Hari ini Senin (29/04/2013), kelompok Bina Keluarga Lansia Melati Kelurahan Karang Tengah mewakili Pemkab Ngawi merebut juara BKL (Bina Keluarga Lansia) tingkat Provinsi Jatim tahun 2013.

Bertempat di Sekretrariat BKL Melati Jl. Trunojoyo Gg. Wijaya Kusuma, tim penilai dari Provinsi Jawa Timur yang diketuai Ibu Nunuk Lestari didampingi Wakil Bupati Ngawi dan Ketua TP PKK Ngawi, Ibu Antiek Budi Sulistyono melakukan penilaian BKL Melati. Kedatangan tim penilai disambut meriah para lansia dan warga sekitar dengan pengalungan bunga pada Ketua Tim Penilai dan Wabup Ony Anwar. BKL Melati Karang Tengah Ngawi akan bersaing dengan BKL di dua kabupaten/kota di Jawa Timur untuk memperebutkan juara.

Wakil Bupati Ngawi dalam sambutannya mengatakan, adanya BKL ditujukan untuk peningkatan pengetahuan dan kegiatan lansia yang aktif produktif dan dapat hidup yang layak. Di Ngawi ada 11,8% lansia dari jumlah penduduk yakni sekitar 106 ribu. Kegiatan BKL Melati cukup produktif dan inovatif, banyak produk yang dihasil oleh para lansia yang tergabung pada BKL ini. “Saya harapkan lansia dapat mengisi waktu dengan kegiatan produktif”, terang Wabup Ony Anwar.

Sementara itu Wabup mengharapkan kerjasama PKK, Aisyiah, dan berbagai pihak ikut mensukseskan program pembangunan dan pengendalian jumlah penduduk. “Semoga Ngawi dapat menjadi percontohan di segala bidang, dan terwujud Ngawi yang spektakuler”, tegas Wabup Ony Anwar.

Semangat para lansia patut ditiru olah para genarasi muda, walau sudah berusia senja energinya tetap luar biasa. Berbagai kegiatan ditunjukkan para lansia pada penilaian ini, yang meliputi, senam kesehatan, simulasi dan aneka pembuatan produk, seperti manik-manik. Aktifitas mereka pun membuat kesengsem tim penilai.
Sementara itu Nunuk Lestari, ketua Tim Penilai mengatakan lansia makin bertambah usia makin sehat karena ditunjang dengan pengetahuan dan aktifitas. Namun masih ada keluarga yang kurang perhatian pada lansia, karena kurangnya pengetahuan. Kualitas hidup lansia dapat meningkat dengan sumber daya yang ada. “Besar harapan kami dengan terpilihnya BKL Melati dapat menginspirasi kelompok BKl-BKL yang lain”, terang Nunuk Lestari.

BKL Melati Karang Tengah
Sejarah berdirinya BKL Karang Tengah berawal dari pertemuan dan perkumpulan lansia yang pada akhirnya, 10 Nopember 1996 menjadi Karang Wreda Melati, dengan jumlah anggota lansia makin meningkat.
Secara kelembagaan kelompok BKL Melati berdiri dengan SK Lurah: 188/01/404.032/2009 tentang BKL Melati. Jumlah anggota BKL Melati ada 65 keluarga lansia, dengan 57 lansia, 8 usia subur yang memiliki anggota lansia.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pertemuan tiap bulan, tepatnya tanggal 12 dilaksanakan pertemuan lansia di balai kelurahan. Untuk menjaga kesehatan dilakukan senam di hari Minggu dan Jum’at, ada senam diabetes tiap Selasa pagi. Anggota BKL juga senam di halaman Pendopo Wedya Graha dengan senam Borotu, alias Rabu dan Sabtu pagi. Untuk pemeriksaan kesehatan dilakukan rutin tanggal 19 tiap bulan, dan kegiatan latihan simulasi.
Dibidang ekonomi, ketrampilan memasang manik-manik/mote, menjahit pakaian, pembuatan kue, juga dilakukan para lansia BKL Melati. Untuk melestarikan kesenian para lansia latihan kerawitan setiap Rabu dan Sabtu sore di Pendopo Wedya Graha. Ada juga kegiatan Mocopat setiap malam Senin minggu keempat.
Dibidang keagaman para lansia BKL Melati memiliki kelompok pengajian, mereka rutin baca qur’an, yassinan dan latihan merawat jenazah. Kegiatan Hadroh dilaksanakan pada malam Minggu di Mushola An Nur Karang Tengah. Sesekali para lansia juga refreshing ke berbagai lokasi.

No comments:

Post a Comment