Sunday, April 4, 2010

PEMBUKAAN DIKLATPIM TK. IV ANGKATAN 288 TAHUN 2010 BAGI PEJABAT ESELON IV DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI



Senin, 5 April 2010 di Pendopo Wedya Graha dilaksanakan acara PEMBUKAAN DIKLATPIM TK. IV ANGKATAN 288 TAHUN 2010 BAGI PEJABAT ESELON IV DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. Profesionalitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah tugas pokok para aparatur pemerintah. Diklat ini bertujuan untuk mendidik dan melatih para pejabat eselon IV agar memiliki profesionalitas yang standar dalam bekerja dan memberi pelayanan kepada masyarakat.
Diklat yang dibuka oleh Bupati Ngawi secara simbolis dengan penyematan tanda peserta diklat pada dua peserta diklat, pada 5 April 2010 di Pendopo Wedya Graha diikuti oleh 40 (empat puluh) orang pejabat di lingkungan pemerintah daerah kabupaten Ngawi. Diklat akan dilaksanakan mulai tanggal 5 April 2010 sampai 8 Mei 2010 di Hotel Maksum. Ditunjuk sebagai pemateri dalam diklat tersebut adalah Widya Iswara dari Badan Diklat Propinsi Jawa Timur. Materi diklat meliputi Sikap dan perilaku, manajemen, pembangunan, dan aktualisasi. Penilaian peserta diklat meliputi sikap dan penguasaan materi.
Kepala Badan Diklat Propinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Sucipto mengatakan bahwa diklat ini bertujuan untuk menambah ilmu, wawasan dan pengetahuan serta tanggung jawab pejabat. Diklat ini dilakukan melalui tiga proses yaitu pertama, mempelajari dan mengetahui paradigma baru dan mengevaluasi paradigma lama. Kedua learning how to learn yaitu belajar bagaimana belajar. Ketiga menggali dan menemukan kearifan lokal untuk memecahkan masalah atau persoalan. Aparatur negara dihadapkan pada problematika bagaimana mewujudkan reformasi dan mewujudkan good goverment. Sebagai aparatur negara pejabat harus mampu memberikan tiga pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan dengan hati, pelayanan dengan otak dan pelayanan dengan tangan. Desamping itu aparatur negara diharapkan mampu untuk tanggap, tangguh, transparan, tanggung jawab dan tumoto.
Bupati Ngawi dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk menjadi pejabat yang profesional harus memiliki hati yang bersih yaitu mempunyai niat yang tulus ikhlas, mempunyai pemikiran yang kreatif dan profesional dan mampu berkomuniksi dengan baik. Dalam mewujudkan pembangunan pejabat pemerintah dihadapkan dengan kebijakan politik yang kadang bertentangan sehingga pembangunan tidak berjalan dengan lancar. Disamping itu pejabat tidak boleh anti terhadap kritik, karena kritik adalah alat untuk membangun dan memperbaiki diri. (Wawan dan Huda)

No comments:

Post a Comment