Raut wajah Bupati Budi Sulistyono mendadak berubah saat menyambangi pasien gizi buruk dengan penyakit penyerta di pusat pemulihan gizi balita RSUD dr Suroto Ngawi kemarin. Mendapati belasan anak-anak dengan status gizi kurang itu Bupati terlihat sedih. Serta merta digendongnya seorang balita. Hal yang sama dilakukan Antiek Budi Sulisryono, ketua Tim Pengerak PKK Ngawi. Lama mereka berdua larut bercengkerama dengan para balita dan keluarganya.
Antiek menerangkan mayoritas pasien gizi kurang dapat dipastikan memiliki penyakit penyerta, sebagai pencetus berkurangnya nafsu makan. Kondisi itu setidaknya bisa dilihat dari tujuh pasien penghuni pusat Pemulihan Gizi Balita. Rata-rata memiliki penyakit penyerta mulai dari KP paru-paru hingga kematangan otaknya.
Ini perlu dilakukan penanganan tim khusus yang disiapkan RSUD dr Soeroto. Mulai dari dokter spesialis anak, ahli gizi dan psikolog. Mereka akan bekerja secara tim untuk mengawasi tumbuh kembang anak setelah mendapat perawatan di runah sakit. `Alhamdulillah, selama sepekan dirawat ada yang berat badannya naik 1,5 kilogram ada yang setengah kilogram, ini menunjukkan tren positif, " tegasnya.
Balita yang memiliki kekurangan gizi itu, kata dia, bakal dirawat selama dua minggu di pusat pemulihan gizi dengan pengawasan dari tim medis . Orang tua pasien juga diberi kesempatan menunggu. Mereka dibekali pengetahuan penanganan pasien kekurangan gizi, pasca pemulihan di ruang gizi. "Tujuannya agar orangtua, teredukasi pentingnva menjaga gizi pada balita. Apalagi di usia emas, jangan sampai gizi burukmempengaruhi pertumbuhan intelegensinya;"
Diakui, terdapat sejumlah kendala untuk merujuk balita ke pusat pemulihan gizi. Sebab, orang tua harus meninggalkan rumah selama dua minggu. Untuk itu pihaknya menyiapkan dan mengembangkan puskesmas yang didesain ramah anak, sebagai pusat pemuihan gizi, bagi balita yang mengalami masalah gizi. "Nanti akan dikembangkan puskesmas sayang anak, untuk mempercepat pelayanan pengentasan balita kurang gizi;' terang Antiek. “Sehingga,penuntasan gizi buruk tahun 2013bisa tercapai. "Harapannya bisa menurun dan 2014 Ngawi bebas balita kekurangan gizi;' tegasnya. (*)
No comments:
Post a Comment