
Gelaran seni budaya tahunan bagi tiap kabupaten/kota yang digelar di Taman Budaya Cak Durasim Surabaya, Ngawi berkesempatan menjadi pembuka pagelaran tahun 2013. Selama 3 hari sejak tanggal 15-17 Maret 2013 kontingen budaya Ngawi menghiasi gegap gempita TB Cak Durasim Surabaya. Segala kekuatan dikerahkan dikerahkan untuk mensukseskan pagelaran ini. Tak luput seniman asli Ngawi ikut ambil bagian pada gelaran budaya yang cukup bergengsi di Jawa Timur.
Adanya gelar budaya tahunan ini diharapkan memberikan efek yang luar biasa berupa peningkatan kualitas dan pengembangan pembangunan daerah. “Dengan adanya seni dan produk Ngawi dapat diterima semua masyarakat, dan rezeki masyarakat Ngawi dapat bertambah, dan kegiatan dapat menambah lapangan kerja dan pembangunan wisata”, terang Bupati Ngawi.
Gelaran budaya ini dimaksudkan untuk memperkenalkan potensi seni budaya dan pariwisata masing-masing kabupaten/kota di Jatim secara bergiliran. Potensi tersebut perlu dipromosikan agar masyarakat semakin sadar bahwa kita memiliki kekayaan seni budaya yang memang layak dibanggakan. Dan sekaligus memperkuat ketahanan budaya sehingga tidak mudah silau terhadap budaya bangsa asing.
Sementara itu menurut Sekda Provinsi Jatim, Dr. Rasiyo, bahwa dengan mengembangkan potensi wisata dapat mendatangkan wisatawan tentunya akan meningkatkan PAD dan secara tidak langsung menumbuhkan perekonomian warganya. Sekaligus dalam kesempatan ini Sekda provinsi membuka secara resmi Gelar Seni Budaya Daerah Ngawi 2013, dengan tajuk Kalokaning Bumi Orek-orek Ngawi.
Pada hari pertama ajang budaya ini Ngawi menampil pertunjukan Wayang Apem. Wayang Apem, merupakan terobosan untuk mengembangkan budaya seni tradisi yang tidak statis dan kolot. Dinamakan “Apem” selain merupakan akronim dari “Alternatif Pendekatan Masyarakat” juga identik dengan makanan tradisional yang biasanya digunakan sebagai sesaji atau persembahan. Cara membuat Apem harus melalui proses pengendapan (kristalisasi) bahan agar menjadi lebih nikmat. Begitu pula Wayang Apem yang kali ini menyajikan lakon “Ngawiyat” yang menceritakan terjadinya Kota Ngawi.
Di hari kedua, Sabtu (16/3) Ngawi menyajikan pergelaran tari Jaran Dor, dan Klanthung. Klanthung merupakan sebuah permaianan dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat desa Pakah kecamatan Mantingan Ngawi. permainan Klanthung bertujuan mengusir roh jahat dan menolak bala, permainan ini agak berbau religius magis. Dikatakan agak berbau religius magis karena nafas religius magisnya sudah banyak memudar karena tiada-nya upacara-upacara ritus khusus yang menyertainya. sebagai “penolak bala”. Tepuk tangan meriah dari penonton menutup pagelaran ini.
Blog Kakak Garing , kurang sekali wawasan , coba dech baca baca artikel di sini, pasti artikelnya tambah oke. Biar hidup dan enak di baca gampang di cerna . Tidak formal begini . Contoh Blog saya ini
ReplyDeleteMajalah Aneh Dan Unik . Berisi tentang semua yang aneh dan unik dari seluruh dunia , misalnya ....
Inilah 5 Tanda Kematian yang Pernah Terjadi Harus Di Baca Sekarang Inilah 7 Pilot Tercantik di Indonesia, Penasaran? Harus Di Baca Sekarang Inilah Bahaya Duduk Berbentuk Seperti Huruf "W" Harus Di Baca Sekarang Inilah Kebenaran Sendal Jepit yg Banyak Tidak tahu Harus Di Baca Sekarang Inilah Kebenaran Video Pocong Yang Resahkan Warga Kampung Jawa Harus Di Baca Sekarang Inilah Kisah Rahasia Dibalik Gerbang Neraka Turkmenistan Harus Di Baca Sekarang Inilah Lokasi di Indonesia Yang Terkenal Sebagai Tempat Pesugihan Harus Di Baca Sekarang Inilah Nama Kota Tanpa Huruf Vokal yang Buat Lidah Keseleo Harus Di Baca Sekarang Inilah Negara Paling Ditakuti ISIS yg Akan Buat Anda Terkejut Harus Di Baca Sekarang Inilah Penghargaan Nobel Terburuk yang Pernah Ada? Harus Di Baca Sekarang Inilah Wajah Pemeran Titanic Setelah 18 Tahun Berlalu
Paling Penting
Ilmu Pelet Pengasihan Ampuh