Monday, June 24, 2013

KEGIATAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI NGAWI MINGGU KEEMPAT BULAN JUNI 2013

Senin, 24 Juni 2013
19.00 : Perpisahan SDN Pangkur 2 di Pangkur

Selasa, 25 Juni 2013
08.00 : Panen Raya Padi Menggunakan Pupuk Organik Hayati (POH), dihadiri Anggota DPR RI, Bappenas dan LIPI) di Balai Penyuluhan Kedunggalar

Jumat, 28 Juni 2013
19.00 : Launching Pusat Jajan Malam Hari di Jl. PB. Sudirman, Bugisan

Sabtu, 29 Juni 2013
08.00 : Ngawi Jeep and Trail Speed Adventure Offroad 2013 di Waduk Pondok
18.00 : Penutupan POR PROV Jatim IV th. 2013 di Stadion Wilis, Madiun

Minggu, 30 Juni 2013
19.30 : Haflah Ponpes "Nahdlatuth Thullab" Tambak Boyo di Mantingan

Thursday, June 20, 2013

Ngawi Pastikan Lolos 6 Besar

Tim Sepakbola Ngawi pastikan diri melaju babak 6 besar Pekan Olahraga Provinsi ke-IV, setelah mengalahkan Kesebelasan Gresik dengan kemenangan tipis 1-0 di Stadion Ketonggo Ngawi. Kamis (20/06/2013).
Kemenangan tersebut merupakan yang ketiga kali secara beruntun, setelah sebelumnya mengalahkan Kota Surabaya, dan Kota Malang. Dengan point 9 membuat Kabupaten Ngawi melaju di babak berikutnya didampingi Kabupaten Gresik dengan point 4 dari 1 kemenangan dan 1 kali seri.

Dipertandingan lain grup c, mempertemukan kota malang melawan kota surabaya bertanding di Stadion Paron. Keluar sebagai pemenang kota malang dengan skor 2-1. Kemenangan tersebut tidak mampu meloloskan kota apel tersebut dan harus puas terdegradasi dari pentas 2 tahunan tersebut.

Wednesday, June 19, 2013

Kecamatan Pitu dan Dishubkominfo Kuasai Volley Antar SKPD

Pertandingan Bola Volley dalam rangka Hari Jadi Ngawi ke 655 akhirnya dimenangkan Kecamatan Pitu dan Dishubkominfo. Untuk kategori wanita, kecamatan pitu keluar sebagai juara setelah mengalahkan Kecamatan Paron di partai final  yang digelar dilapangan Alun-alun Merdeka Ngawi. Selasa (18/06/2013). Wajah wajah cantik yang memperagakan permainan cantik benar benar memberikan aura kuat keinginan untuk menang dan membuat tribun penonton tak henti-hentinya bergemuruh. Kekuatan berimbang antara kedua tim membuat pertandingan berjalan hingga set ke 5 untuk menentukan sang juara. Sebelumnya ditempat yang sama, juga dipertandingkan perebutan juara III antara Kecamatan Pangkur melawan Kecamatan Geneng yang dimenangkan oleh Kecamatan Geneng dengan skor telak 3-0.
Sementara itu final tim putra antara BRI melawan Dishubkominfo dimenangkan Dishubkominfo dengan skor tipis selama 4 set (22-25,32-30, 19-25, 20-25). Pertandingan berjalan dengan sengit dan masing masing tim ingin menunjukkan siapa tim terbaik di tahun 2013 ini. Dua pertandingan final yang berjalan sengit ini membuktikan bahwa gelaran Bola Volley dalam rangka Hari Jadi Ngawi merupakan momen yang selalu ditunggu dan pantas untuk di agendakan setiap tahunnya.

Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono yang hadir dengan Muspida, KONI dan Perwosi tampak puas dan bersemangat menonton pertandingan bola volley ini hingga selesai. Diakhir lomba, Bupati menyerahkan secara langsung hadiah berupa thropy dan uang pembinaan kepada tim Juara.

Ngawi Puncaki Klasement Grup C

Tim Sepakbola Kabupaten Ngawi mengawali babak 12 besar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dengan raihan positif, dengan mengalahkan Tim Surabaya dengan skor 1-0 di Stadion Ketonggo, Senin (17/06/2013).
Gol semata wayang di cetak striker mungil Riky Wicaksono pada menit ke-68 dari titik penalti. setelah kapten tim Ngawi Bilal Syahri dijatuhkan pemain Surabaya di kotak terlarang. Kemenangan atas Surabaya tersebut menjadi modal berharga serta menambah motifasi pemain dalam menjalani pertandingan-pertandingan berikutnya.
Sementara itu, pada pertandingan lain di grup c yang mempertemukan kesebelasan Kota Malang melawan Kabupaten Gresik berkesudahan dengan skor kacamata 0-0. Dengan hasil tersebut Kabupaten Ngawi berada di puncak klasement sementara grup c.
Sementara itu dipertandingan kedua Ngawi melawan kesebelasan Kabupaten Malang berakhir dengan skor dramatis 2-1 untuk kemenangan tuan rumah Ngawi.
Dengan raihan tersebut tuan rumah Ngawi kokoh di puncak klasement grup c dari dua kali kemenangan, posisi kedua ditempati Kabupaten Gresik, Malang dan Kota Surabaya pada posisi juru kunci.
Sejak kick off babak pertama di bunyikan tim tuan rumah mengambil inisiatif menyerang, alhasil baru 6 menit setelah peluit dibunyikan, tuan rumah berhasil menjebol gawang lawan lewat gelandang serang Rizal Dwi dengan tendangan keras dari dalam kotak pinalti setelah melewati pemain bertahan lawan.
Serangan demi serangan di lancarkan tuan rumah, namun belum menambah pundi-pundi gol tuan rumah. justru tim tamu berhasil menyamakan kedudukan lewat Mahardika Fajar Romadhon pada menit ke-39. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.

Babak kedua berjalan keras, terbukti dengan dikeluarkanya M. Ali Safril oleh wasit setelah menerima kartu kuning yang kedua. Kesempatan dimanfaatkan dengan baik tuan rumah, dan akirnya pada menit ke-80 stadin ketonggo bergemuruh setelah Rizal Dwi mencetak gol keduanya. Skor 2-1 menutup laga panas tersebut.

Sunday, June 16, 2013

Ternak Madu Yang Menjanjikan

Nikmat Manisnya Madu
Di rumah tembok yang cukup luas di Desa Karangrejo Kecamatan Kendal Sukimin Petani lebah madu menerima Tim Majalah Trinil. "Niki omah madu pak (ini rumah madu pak)",Ungkap Sukimin mengawali pembicaraan. Maksudnya ternyata Sukimin bisa membangun rumah dari hasil berternak lebak madu yang sudah dilakukan sejak lama. "Beternak madu disini sudah dilakukan secara turun temurun sejak lama", terang Udi Djatmiko dari Badan Ketahanan Pangan yang mendampingi Majalah Trinil. Namun terorganisir dalam kelompokbaru kurang lebih lima tahun. Di Desa Karangrejo tergabung dalam Kelompok Tani Suka Makmur yang salah satunya usahanya adalah lebah madu, sedangkan di Karanggupito sudah bersiri kelompok khusus Lebah madu yang diberi nama "Madu Mulya".

Desa Karangrejo dan Karanggupito Kecamatan Kendal memang sudah sejak lama dikenal sebagai sentra penghasil Madu dan banyak diburu orang karena memang kualitasnya yang dinilai sangat baik, madunya konon sudah diekspor ke Singapura, anehnya orang - orang Ngawi justru banyak yang tidak mengenalnya.Dari hasil madu ini para perternaknya mendapatkan hasil yang bisa dibilang cukup lumayan. Seperti Sukimin yang tergabung dalam kelompok tani Suka Makmur tadi dalam satu musim panen dapat menghasilkan 50 - 100 botol madu yang berasal 300 rumah labah yang dimilikinya, bahkan pernah mencapai 200 botol. Jika perbotol dijualnya Rp. 250 ribu maka dalam satu musim panen dapat menghasilkan uang sebesar Rp. 12.500 ribu  sampai dengan Rp. 25 juta. Cukup besar memang, namun sebenarnya ini masih sangat minin karena masih sangat tergantung pada pada ketersediaan pakan lebah atau yang disebut nektar, yang diperoleh dari bunga. Permasalahan tanaman yang ada di sekitarnya saat ini adalah tanaman musiman tidak sepanjang tahun.

Hal yang sama diungkapkan Suparni peternak lebah di dari Desa Karanggupito, "Panennya hanya bisa satu tahun sekali", ungkap petani lebah yang dapat menghasilkan  rata - rata 100 botol madu sekali panen. Suparni anggota Kelompok Lebah Madu Madu Mulya berharap Pemerintah Daerah dapat membantu pengadaan tanaman - tanaman yang bisa berbunga sepanjang tahun. Ada bebapa tanaman yang cocok untuk memenuhi kebutuhan pakan lebah tersebut. Menurut Udi Djatmiko tanaman seperti Bunga Matahari, Sengon Laut dan kaliandra. Menyikapi hal tersebut Djarwanto dari Dinas Perkebunan dan perkebunan menyatakan siap membantu jika hal itu menjadi program Pemerintah Daerah.

Harapannya jika ketersediaan pakan lebah tercukupi masa panen madu menjadi lebih dari satu kali dalam setahun, sehingga kapasitas produksi pun akan semakin meningkat artinya penghasilan petani pun akan semakin meningkat. Sehingga pada saatnya nanti Ngawi akan semakin mendunia sebagai produsen Madu berkualitas.

PUSAT JAJAN MALAM HARI

Konsep Pujamari Bugisan
Letak Kabupaten Ngawi yang berada di jalur jalan nasional yang menghubungkan Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur memberikan berbagai keuntungan, salah satunya adalah potensi Kabupaten Ngawi sebagai tempat transit bagi para pengendara kendaraan yang melintas. Potensi ini kalau mampu dimaksimalkan tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri.  Untuk  itu dibutuhkan upaya – upaya yang mampu mendorong para pengendara untuk transit, tidak hanya beristirahat, tapi juga untuk berbelanja.  Salah satu upaya inovatif yang segera akan digelar Pemkab Ngawi adalah Pusat Jajan Malam Hari atau dipopulerkan dengan nama PUJAMARI. 
                Pengembangan usaha ekonomi produktif ini diharapkan dapat membantu serta  menjadi  solusi  bagi upaya peningkatan pendapatan bagi para pedagang, utamanya pedagang kuliner. “ Sektor riil perdagangan khususnya kuliner Jumlahnya cukup banyak namun masih belum memiliki  inovasi dan difasilitasi dengan baik sehingga belum mampu berdaya saing & marketable”, jelas Anwar Rifai Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Digdagsar) saat ditemui disela – sela rapat Panitia Hari Jadi.
                Launching PUJAMARI akan dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2013 bertempat di jalan PB Sudirman,sebelah timur jembatan Jrubong. pemilihan tanggal ini memang momentunya bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Ngawi ke 655 yang jatuh pada tanggal 7 Juli 2013. Guna mempromosikan PUJAMARI ini akan disediakan voucher makan gratis sebanyak 1.350 lembar seharga Rp. 10.000,- yang akan dibagikan selama 9 hari sampai dengan tanggal 7 Juli saat puncak peringatan Hari Jadi Ngawi.
                Seperti namanya, pusat jajan ini akan buka di malam hari.  Pada tahap awal akan diisi oleh 15 pedagang kuliner yang memang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Ngawi seperti kuliner khas ikan laut “Sari Laut”, Mi Ayam Ceker, Depot Sehat dan lain-lain, juga satu stand khusus Teh Jamus yang menyajikan Minum Teh Hijau Gratis. Dengan konsep tempat yang Knock Down, lokasi PUJAMARI dipastikan tetap bersih pada siang hari. Selain itu, pada bulan Ramadhan, Pujamari tetap akan beroperasi namun dengan jam operasional yang sedikit berbeda dengan hari hari biasanya. Khusus bulan Ramadhan, PUJAMARI akan dibuka mulai Pukul 16.00 WIB sampai dengan 03.00 WIB sehingga bagi yang melaksanakan ibadah puasa bisa tetap mendapatkan hidangan berbuka puasa dan santap sahur. Selanjutnya bila PUJAMARI telah berjalan, pembentukan Paguyuban pedagang akan dilakukan untuk memudahkan koordinasi antar pedagang. Pemkab juga akan terus mengawal PUJAMARI, meng-evaluasinya dan menambah lokasi PUJAMARI di daerah yang lain bila dirasakan memberikan dampak positif.

Wednesday, June 12, 2013

Ngawi Sabet Juara BKL Tingkat Jatim 2013

Wabup bercengkerama dengan BKL
Tak hentinya Pemkab Ngawi genjot prestasi daerahnya menuju Ngawi Spektakuler. Hari ini Senin (29/04/2013), kelompok Bina Keluarga Lansia Melati Kelurahan Karang Tengah mewakili Pemkab Ngawi merebut juara BKL (Bina Keluarga Lansia) tingkat Provinsi Jatim tahun 2013.

Bertempat di Sekretrariat BKL Melati Jl. Trunojoyo Gg. Wijaya Kusuma, tim penilai dari Provinsi Jawa Timur yang diketuai Ibu Nunuk Lestari didampingi Wakil Bupati Ngawi dan Ketua TP PKK Ngawi, Ibu Antiek Budi Sulistyono melakukan penilaian BKL Melati. Kedatangan tim penilai disambut meriah para lansia dan warga sekitar dengan pengalungan bunga pada Ketua Tim Penilai dan Wabup Ony Anwar. BKL Melati Karang Tengah Ngawi akan bersaing dengan BKL di dua kabupaten/kota di Jawa Timur untuk memperebutkan juara.

Wakil Bupati Ngawi dalam sambutannya mengatakan, adanya BKL ditujukan untuk peningkatan pengetahuan dan kegiatan lansia yang aktif produktif dan dapat hidup yang layak. Di Ngawi ada 11,8% lansia dari jumlah penduduk yakni sekitar 106 ribu. Kegiatan BKL Melati cukup produktif dan inovatif, banyak produk yang dihasil oleh para lansia yang tergabung pada BKL ini. “Saya harapkan lansia dapat mengisi waktu dengan kegiatan produktif”, terang Wabup Ony Anwar.

Sementara itu Wabup mengharapkan kerjasama PKK, Aisyiah, dan berbagai pihak ikut mensukseskan program pembangunan dan pengendalian jumlah penduduk. “Semoga Ngawi dapat menjadi percontohan di segala bidang, dan terwujud Ngawi yang spektakuler”, tegas Wabup Ony Anwar.

Semangat para lansia patut ditiru olah para genarasi muda, walau sudah berusia senja energinya tetap luar biasa. Berbagai kegiatan ditunjukkan para lansia pada penilaian ini, yang meliputi, senam kesehatan, simulasi dan aneka pembuatan produk, seperti manik-manik. Aktifitas mereka pun membuat kesengsem tim penilai.
Sementara itu Nunuk Lestari, ketua Tim Penilai mengatakan lansia makin bertambah usia makin sehat karena ditunjang dengan pengetahuan dan aktifitas. Namun masih ada keluarga yang kurang perhatian pada lansia, karena kurangnya pengetahuan. Kualitas hidup lansia dapat meningkat dengan sumber daya yang ada. “Besar harapan kami dengan terpilihnya BKL Melati dapat menginspirasi kelompok BKl-BKL yang lain”, terang Nunuk Lestari.

BKL Melati Karang Tengah
Sejarah berdirinya BKL Karang Tengah berawal dari pertemuan dan perkumpulan lansia yang pada akhirnya, 10 Nopember 1996 menjadi Karang Wreda Melati, dengan jumlah anggota lansia makin meningkat.
Secara kelembagaan kelompok BKL Melati berdiri dengan SK Lurah: 188/01/404.032/2009 tentang BKL Melati. Jumlah anggota BKL Melati ada 65 keluarga lansia, dengan 57 lansia, 8 usia subur yang memiliki anggota lansia.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pertemuan tiap bulan, tepatnya tanggal 12 dilaksanakan pertemuan lansia di balai kelurahan. Untuk menjaga kesehatan dilakukan senam di hari Minggu dan Jum’at, ada senam diabetes tiap Selasa pagi. Anggota BKL juga senam di halaman Pendopo Wedya Graha dengan senam Borotu, alias Rabu dan Sabtu pagi. Untuk pemeriksaan kesehatan dilakukan rutin tanggal 19 tiap bulan, dan kegiatan latihan simulasi.
Dibidang ekonomi, ketrampilan memasang manik-manik/mote, menjahit pakaian, pembuatan kue, juga dilakukan para lansia BKL Melati. Untuk melestarikan kesenian para lansia latihan kerawitan setiap Rabu dan Sabtu sore di Pendopo Wedya Graha. Ada juga kegiatan Mocopat setiap malam Senin minggu keempat.
Dibidang keagaman para lansia BKL Melati memiliki kelompok pengajian, mereka rutin baca qur’an, yassinan dan latihan merawat jenazah. Kegiatan Hadroh dilaksanakan pada malam Minggu di Mushola An Nur Karang Tengah. Sesekali para lansia juga refreshing ke berbagai lokasi.

FREE WI-FII DAN RAMAHNYA NGAWI

Berkunjung ke Ngawi tentu belum lengkap bila tidak berkunjung di alun-alun. Sebagai salah satu ikon Kota Ngawi, Alun-alun identik dengan pusat kota sehingga wajar bila banyak aktifitas terlihat di sekitar alun alun. Kalau dicermati, dari tahun tahun ke tahun wajah alun-alun berubah dari sekedar alun-alun biasa menjadi “bukan alun-alun biasa”. Apalagi setelah Pemerintah Kabupaten Ngawi mencanangkan untuk membangun ikon-ikon Ngawi menjadi lebih baik. Keramahan terpancar dari alun-alun, sejalan dengan motto Ngawi yang ramah.  

Geliat aktifitas masyarakat mulai dari sekedar berjalan jalan, berdagang, berolahraga atau hanya sekedar untuk nongkrong pun hampir setiap saat terlihat. Bagi anda yang suka dengan kuliner ringan seperti siomay, mei ayam, batagor, dan sejenisnya, hampir setiap sore tersedia dengan harga yang sangat terjangkau. Belum lagi deretan lapak-lapak di alun-alun sebelah timur yang diisi dengan berbagai warung yang menyediakan berbagai aneka makanan. Bagi yang suka dengan olahraga, sarana jogging track, sepakbola, atau sekedar bermain main dengan anak-anak juga tersedia dan tentunya bebas digunakan oleh masyarakat.

Apalagi saat ini telah dibentuk Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Alun-alun yang resmi dibentuk  sejak 1 Maret 2013. Pengelolaan alun-alun sebagi salah satu ikon pun semakin tertata. Fasilitas fasilitas baru juga ditambah seperti penyediaan area hotspot (free wifi) yang terletak di alun-alun sebelah barat atau tepatnya di kantor UPT alun-alun dan didepan Masjid Agung Baiturahhman. Bekerja sama dengan Telkomsel, WiFi area hadir untuk memberikan kemudahan akses internet bagi masyarakat sekaligus memanfaat alun-alun sebagai ruang terbuka hijau yang nyaman untuk berekreasi dan sekaligus juga publikasi gratis. Perkembangan teknologi informasi yang ditandai dengan bermunculannya gadget-gadget portable yang mudah dibawa, terkoneksi dengan cepat dengan berbagai networking di seluruh belahan dunia dan murah merupakan salah satu alasan mengapa WiFi area banyak bermunculan. Wifi Area bisa membantu publikasi suatu daerah ketika smartphone, laptop dan gadget-gadget lainnya digunakan untuk meng-capture, foto maupun video sesuatu yang menarik disekitarnya, meng-upload di jejaring sosial atau networking yang lain, dilihat oleh jutaan mata dan memunculkan rasa penasaran. Dari rasa penasaran inilah, suatu daerah bisa dikenal dan tentu publikasi gratis yang bermula dari WiFI area memberikan hasil positif.

Dengan alasan ini, tidak mengherankan bila, WiFi area hadir di Alun-alun Ngawi. Ketika Alun alun tertata rapi, berbagai fasilitas juga tersedia dengan penampilan yang eye-catching ,menarik untuk dikomentari dan didokumentasi serta mudah dijangkau, akan memunculkan uploader-uploader foto foto ikonik Ngawi yang diharapkan menarik masyarakat untuk berkunjung di Ngawi. Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono juga pernah merasakan kenyamanan berselancar di WiFi area. Selain free WiFi, setiap sore juga tersedia perpustakaan keliling. Perpustakaan keliling ini menyediakan berbagai buku bacaan yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan umur. Dalam kesempatan ini Bupati mengutarakan akan menambah dana agar bisa digunakan untuk menambah dan memperbaiki prasarana bukan hanya di alun alun tetapi seluruh ikon ikon Kota Ngawi sehingga Kota Ngawi yang ramah bisa terwujud.

Pasar Desa Pojok terbaik se-Jatim

Kepala Pasar Pojok Menerima Hadiah
Pasar tradisional masih menjadi jujugan warga ngawi untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Pun kondisinya tak lagi identik dengan pemandangan kumuh. Tidak mengherankan bila pasar tradisional di wilayah setempat mampu bersaing dengan toko modern yang kini menjamur.

Hal itu tidak lepas dari makin tumbuhnya kesadaran di kalangan pedagang pasar seputar kebersihan melalui pembinaan berkelanjutan yang dilakukan pemkab.“ Kebersihan pasar menjadi modal utama bertahan dari gempuran pasar modern, selain manajemannya yang bagus", terang Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono kemarin.

Langkah itu pula yang menjadikan Pasar Desa Pojok, Kecamatan Kwadungan, berhasil menyabet juara Pasar tradisional terbaik 2013 tingkat Jatim, menyingkirkan Banyuwangi, Lamongan, dan Blitar. Penghargaan tersebut kemarin diserahkan langsung Gubernur Jatim Soekarwo kepada pemkab Ngawi yang diwakili Wakil Bupati Ony Anwar dan Kepala Bappemas Pemdes M Shodiq Tri W di lapangan Kanigoro, kabupaten blitar.

Menurut Bupati aspek kebersihan menjadi harga mati jika pasar tradisional ingin tetap eksis.
“,Biasanya pedagang membawa tas kresek untuk membersihkan sampah sisa dagangannya dan dikumpulkan di tong sampah terdekat sehingga, dipastikan tidak ada satupun sampah yang tercecer,” ungkapnya.

Tak hanya tempat sampah organik dan anorganik, kata dia, di setiap sudut pasar dilengkapi fasilitas cuci tangan plus sabun. Sarana prasarana lainnya seperti kamar mandi pun selalu bersih. Tak hanya itu, ada fasilitas penunjang seperti Pos Asi, dan alat pemadam kebakaran ringan. “,Dengan semua fasilitas itu dipastikan pengunjung akan merasa nyaman belanja di pasar tradisional karena tak ada kesan kumuh dan bau,”paparnya.

Di sisi lain, kelengkapan barang dagangan, dan los tertata rapi dengan biasa sewa murah membuat perekonomian pasar di perbatasan ngawi-magetan itu kian menggeliat. Terbukti, dari sekitar 300 pedagang yang berjualan, separo lebih berasal dari desa pojok. “Dagangan yang dijual lengkap dan murah sehingga banyak warga pinggiran Magetan dan Kabupaten Madiun yang memilih berbelanja di pasar ini (Pasar Desa Pojok),”ungkapnya.

Bupati mengaku akan menjadikan Pasar Desa Pojok pilot project atau percontohan. Tahun ini pihaknya juga mulai mengembangkan pasar di kawasan perbatasan lainnya seperti Karangjati, Kendal, dan Mantingan, untuk menstimulus peningkatan dan pemberdayaan perekonomian kelas bawah.” Tahun ini kami mulai pembangunan,” Ujarnya. Tidak hanya itu pemkab juga mati-matian melindungi pedagang pasar dengan menerbitkan perda zonasi baru pasar modern. Pasar modern boleh berdiri dengan jarak minimal satu kilometer dari pasar tradisional.

Saturday, June 8, 2013

Meriahkan Hari Jadi Ngawi ke-655, Dahlan Iskan Ajak Warga Senam Bersama

Dahlan Iskan dan Bupati Ngawi
Ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat sangat berkumpul di Alun – alun kota Ngawi, sabtu pagi (8/6/2013). Mereka semua sangat antusias dan bersemangat untuk mengikuti senam bersama Bapak Menteri BUMN Dahlan Iskan. Kehadiran Menteri BUMN yang kedua kalinya di Ngawi ini untuk memeriahkan Hari Jadi Ngawi Ke 655 dengan memimpin langsung senam bersama masyarakat dan disambut meriah oleh masyarakat kota Ngawi.

Menteri BUMN yang didampingi oleh Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono memberikan gerakan – gerakan yang sangat energik kepada warga kota Ngawi yang dimulai sejak jam 05.30 pagi. Selama senam Dahlan Iskan juga memberikan sapaan kepada para warga Ngawi untuk memberikan semangat “Ayo semangat warga Ngawi”. Dalam senam pagi itupun Pak Dahlan melakukan beberapa gerakan mulai dari gerakan Dahlan style, pongsi-pongsi sampai poco-poco. Bupati Ngawi terlihat sangat kuwalahan menirukan gerakan-gerakan energik yang dilakukan Mentri BUMN.

Seusai senam Dahlan Iskan dan Budi Sulistyono membagikan berbagai hadiah-hadiah yang menarik bagi masyarakat Ngawi yang ikut dalam senam bersama Menteri BUMN. Pada kesempatan kali ini hadiah utama yang berupa lima sepeda gunung diberikan langsung oleh Dahlan Iskan kepada para anak  yang yatim piatu yang berumur di bawah 16 thn. Tapi sebelum memberikan hadiah Dahlan Iskan memohon izin dulu kepada seluruh peserta senam untuk mengikhlaskan hadiah utama itu.

Selain memberikan lima hadiah utama kepada para anak-anak yatim piatu Dahlan Iskan juga memberikan hadiah secara khusus beruapa uang tunai sebesar 500 ribu kepada peserta senam yang berstatus janda yang lanjut usia. Setelah membagi-bagikan hadiah kepada para peserta senam Dahlan Iskan pun menyempatkan diri untuk memberikan tanda tangan kepada dan menyalami  peserta senam yang berada di sekitar panggung.

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono mengajak Menteri BUMN ke Pendopo Widya Graha dan menyilahkan Pak Menteri membersihkan diri dan melakukan sarapan bersama dengan para Muspida yang mengikuti senam.       

Thursday, June 6, 2013

KRPL MAWAR NGAWI SIAP MENJADI JUARA TINGKAT JAWA TIMUR

Wakil memberikan sambutandi acara KRPL 
NGAWI- Seiring berkembangnya laju pembangunan yang pesat dewasa ini menyebabkan terjadinya perubahan peruntukan lahan dari lahan pertanian menjadi lahan non pertanian seperti pertanian,industri, pertokoan dan lain-lain.Untuk mengatasi hal ini pemerintah Provinsi Jawa Timur mengembangkan program “Program Rumah Pangan Lestari (Rumah Hijau plus Plus)” melalui pemanfaatan lahan perkarangan sebagai suatu unit usaha pertanian secara terpadu untuk mendukung persediaan pangan yang berkelanjutan yang salah satunya berada di Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo Kab.Ngawi (10/6/2013).

Tim Penilai melihat Kolam Lele
Kawasan Rumah Pangan Lestari yang terletak persis di lereng gunung Lawu ini di beri nama “ KRPL Mawar” singkatan dari Makmur Tur Waras, yang terbentuk dari gerakan masyarakat yang bekerjasama dengan ibu-ibu Tim Penggerak PKK, pada tanggal 13 Desember 2011 dengan melakukan fakta integritas dengan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.Pada tanggal 13 Januari 2012 yang lalu KRPL Mawar  telah menerima bantuan hibah berupa bibit sayuran, mangga, durian, ternak ayam, titk, ikan, sarana produksi dan pakan ternak senilai 55.000.000,-. Dan pada kesempatan lomba KRPL  yang di laksanakan oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur, KRPL Mawar bertekad untuk menjadi yang terbaik dengan menunjukkan kesiapannya menyambut para Tim Penilai dari provinsi Jawa Timur.

Pada kesempatan kali ini Tim Penilai dari Provinsi Jawa Timur di sambut langsung oleh Wakil Bupati,Sekda beserta para muspika Kab.Ngawi.Pada sambutan yang disampaikan oleh Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar ST,MM beliau sasngat mengapresiasi kegiatan para kelompok KRPL Mawar yang berada di Desa Ngrayudan dan Ony juga memberikan sebuah pantun untuk para Tim Penilai dan semangat untuk anggota KRPL Mawar “Nandur Sawi Pinggir Kali KRPL Mawar Ngawi jadi nomer siji”. Ketua Tim Penilai Provinsi Jawa Timur Ir.Handoko MMA juga menyampaikan apresisianya tentang kegiatan yang dilakukan oleh anggota KRPL Ngawi dan sambutan selamat datang yang meriah kepada para Tim Penilai.


Setelah memberiakan sambutan dan melihat presentasi dari anggota KRPL Mawar Ngawi para Tim Penilai dan Wakil Bupati Ngawi  melanjutkan ramah tamah serta langsung meninjau lapangan untuk melihat perkembangan bantuan yang di berikan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.